Halo
semua, perkenalkan nama aku Shifa Dwi Mantik biasa dipanggil Shifa atau Deem.
Kenapa deem? Ya, itu sering sekali ditanyakan. Jawabannya adalah karena D dan M
berasal dari nama panjangku Dwi Mantik. Sekarang aku sudah menjadi bagian dari
Universitas Brawijaya sebagai mahasiswa baru. Tepatnya di program studi ilmu
gizi fakultas kedokteran universitas brawijaya. Aku masuk di Universitas
Brawijaya melalui jalur seleksi mandiri. Dahulu aku sama sekali tidak ada
niatan untuk kuliah disini. Akan tetapi, mungkin ini adalah takdir dari Allah
SWT. Oiya sebelumnya aku sekolah di SMA Negeri 28 Jakarta. Sebelum masuk ke
Universitas Brawijaya, aku sangat ingin sekali masuk Universitas Indonesia, karena
selain bagus letaknya pun sangat dekat dengan rumahku. Akan tetapi, aku harus
ikhlas dan menerima apa yang sudah diberikan sejauh ini, karena masih banyak
teman-teman lain yang ingin masuk Universitas Brawijaya juga tetapi belum
mendapatkannya.
Disini
aku ingin bercerita sekedar surat motivasi bagaimana aku memahami, menerima,
dan menyayangi diri sendiri. Mengenal diri sendiri bisa menjadi titik awal
untuk menuju kebahagiaan dan kedamaian hidup. Kebahagiaan setiap orang pun
berbeda-beda, seperti jabatan tinggi, kekayaan, keluarga yang sempurna, dan
sebagainya. Tanpa memahami diri sendiri dan mengetahui tujuan hidup tersebut, kita
bakal merasa resah, gelisah, dan seperti kehilangan arah. Setiap orang memiliki
tujuan hidup dan nilai bermacam-macam. Ada yang ingin memiliki karier gemilang,
stabilitas finansial, pendidikan tinggi, kesehatan, menjadi dermawan.
Menurut penelitian, dengan memikirkan tujuan tersebut, akan
membuat diri termotivasi untuk melakukan hal yang sehat. Dengan mengetahui
motivasi diri otomatis akan memahami apa yang bernilai dalam hidup. Mencari
tahu kepandaian apa yang dimiliki merupakan salah satu cara untuk
bisa mengetahui potensi diri yang ada di dalam diri. Terkadang hal tersebut
bersebrangan dengan yang diinginkan, misalnya berbakat menjadi seorang ilmuwan
atau saintis, namun tidak merasa senang ketika belajar ilmu sains. Hal ini
mungkin terpengaruh berbagai faktor, misalnya cara belajar yang salah atau
mungkin faktor lainnya. Dengan mengetahui letak kepandaian, dengan begitu bisa
bersosialisasi dengan mudah.
Ketika
menyadari potensi yang ada dalam diri, namun ragu karena berbeda pendapat atau
berbeda dengan orang lain. Jangan takut untuk mengembangkannya selama hal
tersebut positif. Menghargai diri sendiri bisa menjadi cara untuk
menemukan potensi dan jati diri. Hal ini baru bisa diketahui jika menghargai
dan mendengarkan apa yang sebenarnya diinginkan. Mungkin saja hingga hari ini
secara tak sadar kita masih mempertanyakan diri sendiri "mengapa saya
seperti ini?", "mengapa saya suka itu?", "apa saja yang
saya suka dan tidak?, dan "mengapa saya tidak menyukai itu sementara yang
lainnya suka ?". Bahkan masih banyak dari kita yang belum mengetahui minat
dan kecenderugan terhadap sesuatu hal hingga berdampak pada ketidakmampuan
untuk mengaktualisasi diri. Semua pertanyaan-pertanyaan tentang diri kita itu
disebut Self-Awareness.
Kata
"awareness" bermakna menyadari atau memperhatikan. Dengan demikian
"self-awareness"dapat diartikan sebagai memfokuskan perhatian tentang
diri sendiri. Dalam pengertiannya, Self-Awareness merupakan kemampuan diri
untuk menyadari perasaan emosi maupun fisik, reaksi kita terhadap
sesuatu, kebiasaan kita, dan pikiran kita. Dengan kita mengetahui siapa
diri kita, apa hobi kita, pa tujuan hidup kita, otomatis kita akan merasa
bersyukur. Bersyukur karena kita masih mempunyai keluarga yang lengkap yang
selalu menberikan support kepada saya dimana pun dan kapanpun.