Get me outta here!

Sabtu, 10 Oktober 2020

Motivation Letter

Halo semua, perkenalkan nama aku Shifa Dwi Mantik biasa dipanggil Shifa atau Deem. Kenapa deem? Ya, itu sering sekali ditanyakan. Jawabannya adalah karena D dan M berasal dari nama panjangku Dwi Mantik. Sekarang aku sudah menjadi bagian dari Universitas Brawijaya sebagai mahasiswa baru. Tepatnya di program studi ilmu gizi fakultas kedokteran universitas brawijaya. Aku masuk di Universitas Brawijaya melalui jalur seleksi mandiri. Dahulu aku sama sekali tidak ada niatan untuk kuliah disini. Akan tetapi, mungkin ini adalah takdir dari Allah SWT. Oiya sebelumnya aku sekolah di SMA Negeri 28 Jakarta. Sebelum masuk ke Universitas Brawijaya, aku sangat ingin sekali masuk Universitas Indonesia, karena selain bagus letaknya pun sangat dekat dengan rumahku. Akan tetapi, aku harus ikhlas dan menerima apa yang sudah diberikan sejauh ini, karena masih banyak teman-teman lain yang ingin masuk Universitas Brawijaya juga tetapi belum mendapatkannya.

Disini aku ingin bercerita sekedar surat motivasi bagaimana aku memahami, menerima, dan menyayangi diri sendiri. Mengenal diri sendiri bisa menjadi titik awal untuk menuju kebahagiaan dan kedamaian hidup. Kebahagiaan setiap orang pun berbeda-beda, seperti jabatan tinggi, kekayaan, keluarga yang sempurna, dan sebagainya. Tanpa memahami diri sendiri dan mengetahui tujuan hidup tersebut, kita bakal merasa resah, gelisah, dan seperti kehilangan arah. Setiap orang memiliki tujuan hidup dan nilai bermacam-macam. Ada yang ingin memiliki karier gemilang, stabilitas finansial, pendidikan tinggi, kesehatan, menjadi dermawan.

Menurut penelitian, dengan memikirkan tujuan tersebut, akan membuat diri termotivasi untuk melakukan hal yang sehat. Dengan mengetahui motivasi diri otomatis akan memahami apa yang bernilai dalam hidup. Mencari tahu kepandaian apa yang dimiliki merupakan salah satu cara untuk bisa mengetahui potensi diri yang ada di dalam diri. Terkadang hal tersebut bersebrangan dengan yang diinginkan, misalnya berbakat menjadi seorang ilmuwan atau saintis, namun tidak merasa senang ketika belajar ilmu sains. Hal ini mungkin terpengaruh berbagai faktor, misalnya cara belajar yang salah atau mungkin faktor lainnya. Dengan mengetahui letak kepandaian, dengan begitu bisa bersosialisasi dengan mudah.

Ketika menyadari potensi yang ada dalam diri, namun ragu karena berbeda pendapat atau berbeda dengan orang lain. Jangan takut untuk mengembangkannya selama hal tersebut positif. Menghargai diri sendiri bisa menjadi cara untuk menemukan potensi dan jati diri. Hal ini baru bisa diketahui jika menghargai dan mendengarkan apa yang sebenarnya diinginkan. Mungkin saja hingga hari ini secara tak sadar kita masih mempertanyakan diri sendiri "mengapa saya seperti ini?", "mengapa saya suka itu?", "apa saja yang saya suka dan tidak?, dan "mengapa saya tidak menyukai itu sementara yang lainnya suka ?". Bahkan masih banyak dari kita yang belum mengetahui minat dan kecenderugan terhadap sesuatu hal hingga berdampak pada ketidakmampuan untuk mengaktualisasi diri. Semua pertanyaan-pertanyaan tentang diri kita itu disebut Self-Awareness.

 

Kata "awareness" bermakna menyadari atau memperhatikan. Dengan demikian "self-awareness"dapat diartikan sebagai memfokuskan perhatian tentang diri sendiri. Dalam pengertiannya, Self-Awareness merupakan kemampuan diri untuk menyadari perasaan emosi maupun  fisik, reaksi kita terhadap sesuatu, kebiasaan kita, dan pikiran kita. Dengan kita mengetahui siapa diri kita, apa hobi kita, pa tujuan hidup kita, otomatis kita akan merasa bersyukur. Bersyukur karena kita masih mempunyai keluarga yang lengkap yang selalu menberikan support kepada saya dimana pun dan kapanpun.

 

0 komentar:

Posting Komentar